ANALISIS PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GURU IPA DALAM MENCIPTAKAN LINGKUNGAN INKLUSIF RAMAH PEMBELAJARAN MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS1)
Abstract
Sekolah yang ramah terhadap anak merupakan sekolah di mana
semua anak memiliki hak untuk belajar mengembangkan semua
potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin di dalam lingkungan
yang nyaman dan terbuka. Menjadi ?óÔé¼?ôramah?óÔé¼?Ø apabila keterlibatan
dan partisipasi semua pihak dalam pembelajaran tercipta secara
alami dengan baik. Sekolah bukan hanya tempat untuk anak
belajar, tapi guru pun juga ikut belajar dari keberagaman anak
didiknya. Lingkungan pembelajaran yang ramah berarti ramah
kepada anak dan guru, artinya: Anak dan guru belajar bersama
sebagai suatu komunitas belajar; Menempatkan anak sebagai
pusat pembelajaran; Mendorong partisipasi aktif anak dalam
belajar; dan Guru memiliki minat untuk memberikan layanan
pendidikan yang terbaik. Realita yang ada pembelajaran menjadi
kurang bermakna terlebih kebijakan pemerintah akhir ?óÔé¼ÔÇ£ akhir ini
menyatakan bahwa pelajaran IPA termasuk pelajaran yang diuji
nasionalkan. Sehingga perlu dibutuhkan pembelajaran yang baik
yang dapat memudahkan pemahaman siswa. Tingkat pemahaman
rendah, pembelajaran kurang bermakna dan hasil belajar rendah
biasa menghiasi pembelajaran IPA. Guru perlu mengelola dan
mengembangkan kemampuannya dalam meningkatkan
pemahaman dan ketrampilan berpikir siswa. Sebagai bentuk
refleksi dan perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkan
kebermaknaan belajar siswa, guru dapat melakukan penelitian
tindakan kelas.
semua anak memiliki hak untuk belajar mengembangkan semua
potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin di dalam lingkungan
yang nyaman dan terbuka. Menjadi ?óÔé¼?ôramah?óÔé¼?Ø apabila keterlibatan
dan partisipasi semua pihak dalam pembelajaran tercipta secara
alami dengan baik. Sekolah bukan hanya tempat untuk anak
belajar, tapi guru pun juga ikut belajar dari keberagaman anak
didiknya. Lingkungan pembelajaran yang ramah berarti ramah
kepada anak dan guru, artinya: Anak dan guru belajar bersama
sebagai suatu komunitas belajar; Menempatkan anak sebagai
pusat pembelajaran; Mendorong partisipasi aktif anak dalam
belajar; dan Guru memiliki minat untuk memberikan layanan
pendidikan yang terbaik. Realita yang ada pembelajaran menjadi
kurang bermakna terlebih kebijakan pemerintah akhir ?óÔé¼ÔÇ£ akhir ini
menyatakan bahwa pelajaran IPA termasuk pelajaran yang diuji
nasionalkan. Sehingga perlu dibutuhkan pembelajaran yang baik
yang dapat memudahkan pemahaman siswa. Tingkat pemahaman
rendah, pembelajaran kurang bermakna dan hasil belajar rendah
biasa menghiasi pembelajaran IPA. Guru perlu mengelola dan
mengembangkan kemampuannya dalam meningkatkan
pemahaman dan ketrampilan berpikir siswa. Sebagai bentuk
refleksi dan perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkan
kebermaknaan belajar siswa, guru dapat melakukan penelitian
tindakan kelas.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26877/jp2f.v1i1.108
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright of Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika ISSN 2086-2407 (print), ISSN 2549-886X (online)
Gedung Utama GU.2.01 FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang
Jl. Lontar No. 1-Dr. Cipto, Kampus 1 UPGRIS, Semarang
Email: [email protected]