EKSPLORASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING PADA TOPIK GEOMETRI
Abstract
Berpikir kritis dan collaborative merupakan kemampuan yang penting di abad ke-21. Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas collaborative problem solving. Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif bersifat eksploratif. Subjek terdiri dari 2 kelompok siswa kelas IX SMP dengan satu kelompok terdiri dari dua siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes berpikir kritis dalam collaborative problem solving dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data berdasarkan indikator berpikir kritis dalam collaborative problem solving. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas collaborative problem solving terkait geometri terbagi menjadi kategori rendah dan tinggi. Pada kategori rendah tidak dapat melalukan proses collaborative problem solving dengan baik sehingga tidak mampu melalui tahapan interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi dengan benar. Sedangkan pada kategori tinggi dapat melalukan proses collaborative problem solving dengan baik sehinggga dapat melalui semua tahapan interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi dengan cukup baik. Keterampilan sosial terutama komunikasi yang digunakan dalam collaborative problem solving berjalan lancar. Selain itu terjadi proses saling memberikan ide dalam memecahkan masalah tersebut dan bekerja sama dalam menemukan solusi yang tepat dan logis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amir, Mohammad Faizal. 2016. Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Dalam Memecahkan Masalah Berbentuk Soal Cerita Matematika Berdasarkan Gaya Belajar. Jurnal Math Educator Nusantara Volume 01 Nomor 02.
Anderson, J. 2009. Mathematics Curriculum Development and the Role of Problem Solving. ACSA Conference.
Chukwuyenum, Asuai Nelson. 2013. Impact of Critical Thinking on Performance in mathekatic among Senior Secondary School Students in Lagos State. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME). Volume 3, Issue 5,18-25.
Menteri, Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Fajari, Atik Fitriya, dkk. 2013. Profil Poses Berpikir Kritis Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Kontekstual Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Dependent-Independent Dan Gender. Vol 1, No 6 (2013). Jurnal.fkip.uns.ac.id.
Gueldenzoph, Liza Snyder and Mark J. Snyder. 2008. Teaching Critical Thinking and Problem Solving Skills. The Delta Pi Epsilon Journal Volume L, No. 2.
Hamzah. 2003. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Bandung melalui Pendekatan Problem Posing. Disertasi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Jufri, Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Johnson, E.B. 2007. Contextual Teaching and Learning: what it is and why it’s here to stay. Diterjemahkan oleh Ibnu Setiawan, Contextual Teaching & Learning: Menjadikan kegiatan belajar-mengajar mengasyikkan dan bermakna. Bandung: Mizan Media Utama.
Karim and Normaya, Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Pendidikan Matematika, vol. 3, no. 1, 92-104
Leach, Brent T and Good, Donald W. 2011. Critical Thinking Skills as Related to University Students’ Gender and Academic Discipline, jurnal Analisis Ketrampilan Berfikir Kritis Dalam Memecahkan Masalah Ditinjau Perbedaan Gender .
Marjorsy, Ursa, dkk. 2013. Hubungan Antara Keterampilan Sosial dan Kecanduan Situs Jejaringan Sosial pada Masa Dewasa Awal. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitetektur dan Teknik Sipil, 81.
M. Laal, A. S. Naseri, M. Laal, Z. Khattami-Kermanshahi,”What do we achieve from learning in collaboration?”, Procedia - Social and Behavioral Sciences 93, 2013, 1427-1432.
Peter, E.E. 2012. Critical Thinking: Essence for Teaching Mathematics and mathematics problem solving skills. Departement of Mathematics and Computer Science Research. Vol. 5(3), 39-43.
Shapiro. 2000. Thinking About Mathematics: The Philosophy of Mathematics. New York:OXFORD University Press.
Sears, D., & Reagin, J. 2013. Individual versus Collaborative Problem Solving: Divergent Outcomes Depending on Task Complexity. Instructional Science: An International Journal of the Learning Science, 41, 1153-1172.
Siswono, Tatag Y. E. 2008. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampun Berpikir Kreatif. Surabaya : Unesa University Press
Shapiro . 2000. Thinking About Mathematics: The Philosophy of Mathematics. New York: OXFORD University Press.
Susilowati,dkk. 2017. Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Magetan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS).
Malach, M. L. Meade, D. G. Morrow, “The Effect of Expertise on Collaborative Problem Solving”, Thinking & Reasoning, 18 (1), Psychology Press, 32-58.
OECD. 2015. PISA 2015 Collaborative Problem Solving Framework.
DOI: https://doi.org/10.26877/jipmat.v5i2.7006
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JIPMat (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Indexed by:
JIPMat (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.