Analisis Geguritan “Wutah Getihku” Karya Mahardono Wuryantoro dengan kajian Stilistika

Rizky Iswahyudi, Bambang Sulanjari

Abstract


Penggunaan bahasa yang variatif didalam mengemas kebahasaan bisa menjadikan tolak ukur intelektualitas seorang penulis untuk menciptakan sebuah karya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis geguritan dengan judul “Wutah Getihku” Karya Mahardono Wuryantoro dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa frasa, gaya bahasa, dan diksi. Geguritan “Wutah Getihku” Karya Mahardono Wuryantoro menceritakan tentang aktifitas masyarakat pedesaan pada pagi hari yaitu pada kata “Gumelar jembar bumi asri Sumunar sumngringah sunare bagaskara Padhang sumilak anelahi jagad nuswantara”  dan menceritakan tentang tumpah darah pembelaan demi membela bumi pertiwi. Geguritan merupakan bentuk puisi jawa yang berkembang di kalangan penutur berbahasa jawa dan bali yang tidak terikat oleh sajak ataupun guru wilangan dan guru lagu. Pengumpulan data dengan cara membaca mengamati dan menerjemahkan apa yang ditulis oleh penulis. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Diksi merupakan pilihan kata dalam geguritan ini menggunakan   diksi leksikal. (2) Gaya bahasa dalam geguritan “wutah getihku” menjadi dua yaitu majas simile dan simbolik.

Kata kunci : Gaya Bahasa, Stilistika, Diksi, Geguritan. 


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26877/kaloka.v1i1.10846

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Kaloka Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Indexed by:

    


Copyright of Kaloka Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah 2829-1123 (media online) 

Creative Commons License
KALOKA is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Web Analytics Made Easy - Statcounter View Kaloka Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Stats