KEBEBASAN MANUSIA DALAN PANDANGAN BUDHISME

Supriyono Purwosaputro

Abstract


Budhisme sebagai falsafah hidup memiliki sifat tidak memaksa, karenanya mampu menawarkan sejumla kebebasan. Diskursus kebebasan mendapat tempat yang memadai dalam budhisme, oleh sebab itu kebebasan dalam konteks budhisme menjadi menarik untuk dijadikan satu tema sentral dalam kajian filsafat timur. Budhisme memberi penghargaan total kepada kebebasan manusia dalam segala tindakan ?óÔé¼ÔÇ£ ekspresi imannya. Melalui dan dengan kebebesannya itu, manusia akan dapat/mampu mempertanggung jawabkan segala tindakannya. Kebebasan yang merupakan kodrat manusia, memiliki nilai implikatif bagi kehidupan manusia menuju proses pencerahan diri dan sekaligus pertanda keutuhan keluhuran individu pribadi manusia yang bersangkutan. Kebebasan universal-objektif nampak jelas dalam ajaran Budhisme dan akan menjadi hidup, jika ditempuh dengan delapan jalan kebenaran dalam Budhisme. Kebebasan manusia dalam pandangan Budhisme bersifat paradoks, pada tataran awal konseptualnya bersifat mutlak (absolute) tapi kemudian dalam tataran praktek harus mengingat kewajiban moral manusia, agar tidak mengakibatkan kesengsaraan bagi manusia lainnya

Kata-kata kunci : kesengsaraan/samsara, kebebasan, jalan kebenaran, pencerahan


Full Text:

FULL TEXT


DOI: https://doi.org/10.26877/ltr.v2i2%20Agustus.480

DOI (FULL TEXT): https://doi.org/10.26877/jml.v2i2%20Agustus.480.g436

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




JML (Jurnal Majalah Lontar) Indexed by:

     

________________________________________________________________

Copyright of JML (Jurnal Majalah Lontar) ISSN 0853-0041 (Print), ISSN 2654-458X (Online)

Universitas PGRI Semarang
Jl. Sidodadi Timur No. 24 - Dr. Cipto Semarang

Dr. Jafar Sodiq, S.Pd., M.Pd.
Phone. +62 812 2905 0000
Email: [email protected]