Toleransi dalam Masyarakat Plural
Abstract
Abstrak: Pada era reformasi, kemajuan masyarakat cenderung menjadi beban daripada modal bangsa Indonesia. Hal itu terbukti dengan munculnya berbagai persoalan yang sumbernya berbau kemajemukan, terutama dalam bidang agama. Dalam perspektif keagamaan semua kelompok agama belum yakin bahwa nilai dasar setiap agama adalah toleransi. Akibatnya yang muncul intoleransi dan konflik. Padahal agama bisa menjadi energi positif membangun nilai toleransi guna mewujudkan negara yang adil dan sejahtera. Seharusnya pada era reformasi ini, kita menjunjung tinggi demokrasi dan toleransi. Demokrasi tanpa toleransi akan melahirkan tatanan politik yang otoritaristik, sedangkan toleransi tanpa demokrasi akan melahirkan pseudo- toleransi, yaitu toleransi yang rentan konflik-konflik komunal. Oleh sebab itu toleransi dan demokrasi harus saling terkait, baik dalam komunitas masyrakat politik maupun masyarakat sipil. Disamping itu nilai dasar setiap agama adalah toleransi, terutama agama islam tidak kurang dari 300 ayat menyebutkan mutiara toleransi secara eksplisit. Sehubungan dengan kedua hal tersebut, dipandang penting adanya toleransi dalam kehidupan masyarakat plural yang demokratis. Permaslahannya sekarang bahwa toleransi dalam kehidupan bersama semakin lemah, dan anti toleransi serta anti pluralism semakin menguat. Untuk itu toleransi perlu dikembangkan dalam masyarakat plural.
Kata-kata kunci : Toleransi, masyarakat plural
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26877/ltr.v23i4.665
DOI (PDF): https://doi.org/10.26877/jml.v23i4.665.g612
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JML (Jurnal Majalah Lontar) Indexed by:
________________________________________________________________
Copyright of JML (Jurnal Majalah Lontar) ISSN 0853-0041 (Print), ISSN 2654-458X (Online)
Universitas PGRI Semarang
Jl. Sidodadi Timur No. 24 - Dr. Cipto Semarang
Dr. Jafar Sodiq, S.Pd., M.Pd.
Phone. +62 812 2905 0000
Email: [email protected]