Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Film Pendek Pendidikan Dakwah kepada Kelompok Kesenian Ketoprak Sasana Mudha Budaya
Abstract
Sasana Mudha Budaya merupakan salah satu kelompok ketoprak andalan Kelurahan Budaya Petir Kapanewon Rongkop Gunungkidul. Kelompok Kesenian Ketoprak Sasana Mudha Budaya ini awalnya hanya mementaskan ketoprak tradisional, namun setelah itu membuat pementasan opera dalam gaya Jawa, selanjutnya membuat film pendek Jawa Rongkop Blackant Production dengan kemasan komedi dan pesan sosial. Permasalahan yang ada dalam pembuatan film pendek tersebut antara lain: (1) minimnya kemampuan sumber daya manusia yang ada dalam pembuatan skenario dan penyutradaraan, (2) terbatasnya ketrampilan dalam editing video film pendek, dan (3) belum adanya karya film pendek yang detail dan sistematis. Sehingga, tujuan dari pengabdian ini adalah pelatihan dan pendampingan pembuatan film pendek karya kelompok kesenian Ketoprak Sasana Mudha Budaya yang dikemas dalam bentuk komedi sekaligus memasukkan unsur pendidikan dan dakwah. Metode pengabdian ini adalah Participatory Rural Apraisal (PRA). Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah terlaksananya pelatihan dan pendampingan pembuatan film pendek karya kelompok kesenian Ketoprak Sasana Mudha Budaya yang bernuansa pendidikan dan dakwah dengan tiga tahap utama, yaitu (1) tahap sebelum produksi, (2) tahap produksi, dan (3) tahap pasca produksi. Adapun penyuntingan film pendek dilakukan melalui tiga tahap, antara lain; (1) offline editing, (2) online editing, dan (3) rendering.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Budiyono, J., and Totok Sumaryanto F. (2019). “Seni Merupakan Kebutuhan Hidup Manusia.” GETER : Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik 2(2):35–40. doi: 10.26740/geter.v2n2.p35-40.
Gunawan, G. (2014). “Proses Terjadinya Suatu Karya Seni.” Imajinasi : Jurnal Seni 7(2):149–56. doi: 10.15294/imajinasi.v7i2.8875.
Hayat, S., Sugianto Sugianto, and Sehab Bunyamin. (2021). “Pemberdayaan Masyarakat Dengan Menerapkan Metode Pra (Participatory Rural Appraisal) Melalui Aspek Teknologi, Sosial Dan Keagamaan.” Proceedings Uin Sunan Gunung Djati Bandung 1(67):165–82.
Jazuli, M. (2014). Sosiologi Seni : Pengantar Dan Model Studi Seni. Ed. ke-2. Graha Ilmu.
KKN UII 59. (2019). Profil Potensi Padukuhan Ngurak Urak Rongkop Gunung Kidul DIY. Yogyakarta: Desa Ngurak Urak.
Lestari, M. A., Meilanny Budiarti Santoso, and Nandang Mulyana. (2020). Penerapan Teknik Participatory Rural Appraisal (pra) Dalam Menangani Permasalahan Sampah. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) 1(1):55–61. doi: 10.24198/jppm.v1i1.30953.
Lisbijanto, H. (2013). Ketoprak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setyawan, B. W. (2019). Akulturasi Budaya Islam-Jawa dalam Pementasan Kesenian Ketoprak. Dance and Theatre Review 2(1). doi: 10.24821/dtr.v2i1.3297.
Soemaryatmi, S. (2015). Dampak Akulturasi Budaya pada Kesenian Rakyat. Panggung 22(1). doi: 10.26742/panggung.v22i1.33.
Suryani, S., and Akhmad Purnama. (2018). Strategi Pelestarian Budaya Lokal Dalam Menjaga Kesetiakawanan Sosial. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial 42(2):187–96. doi: 10.31105/mipks.v42i2.2245.
DOI: https://doi.org/10.26877/e-dimas.v14i4.14081
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Jurnal E-Dimas telah terindeks pada:
E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat) by LPPM Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas.