Study of Antioxidant Activity of Iwel from Brown Rice Flour and Seaweed Flour

Khairul Amri, Nazaruddin Nazaruddin, Siska Cicilia

Abstract


This study aims to determine the effect of the proportion of brown rice flour and seaweed flour on the antioxidant activity of iwel, a traditional Lombok cake. This study used a completely randomized design (CRD) with one factor, namely the proportion of brown rice flour and seaweed flour with 6 treatments, namely K0 (100%: 0%), K1 (90%: 10%), K2 (80%: 20) , K3 (70%: 30%), K4 (60%: 40%) and K5 (50%: 50%). Each treatment was repeated 3 times in order to obtain 18 experimental units. The chemical parameters observed included chemical parameters (antioxidant activity, moisture content, ash content), and organoleptic parameters (texture, color, taste and odor) by hedonic and scoring. Observation data were analyzed using Analysis of Variance at the 5% real level using Co-stat software. If there is a significant difference, a further test is carried out using Orthogonal Polynomials for chemical parameters and Honest Significant Difference (BNJ) at the 5% level for organoleptic parameters. The results showed that the higher the addition of seaweed flour caused a decreased in antioxidant activity, moisture content, and preference of panelists but increased ash content of iwel. The proportion of brown rice flour and seaweed flour at K2 was the best treatment seen from the antioxidant activity of 58.80%; moisture content 17.13%; and the ash content of 3.94% and the panelists prefer a bit chewy texture, red color, taste of brown rice flour and had not smell of seaweed.

Keywords


brown rice flour; Iwel; seaweed flour

Full Text:

PDF

References


Agusman, Apriani, K., Nurbaity, S., & Murdinah. (2014). Penggunaan Tepung Rumput Laut Eucheuma cottonii Pada Pembuatan Beras Analog Dari Tepung Modified Cassava Flour (Mocaf). JPB Perikanan, 9(1), 1-10.

Ahira. (2012). Kajian Kualitas Kimia dan Biologi Beras Merah (Oryza nivara) dalam Beberapa Pewadahan dalam Penyimpanan. Skripsi. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Andriani ,W.O. R. A., Ansharullah., & Asyik, N. (2018). Karateristik Organoleptik dan Nilai Gizi Snack Bar Berbasis Tepung Beras Merah (Oryza nivara) dan Tepung Jagung (Zea mays L.) sebagai Makanan Selingan Tinggi Serat. J. Sains dan Teknologi Pangan, 3(6), 1448-1459.

Arendt & Zannini. (2013). Cereal Grains for The Food and Beverage Industries. Cambridge: Woodhead Publishing Limited.

Awika, J. M. & Rooney, L. W. (2004). Review: Sorghum phytochemical and their potential impact on human health. J. Phytochem, 65, 1199-1221.

Badan Standarisasi Nasional (BSN). (1996). SNI Syarat Mutu Dodol Nangka. Jakarta Beberapa Pewadahan dalam Penyimpanan. Skripsi. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

deMan, M. J. (1997). Kimia Makanan. Bandung : ITB

Devillya, P., Agus, D. W., Nutya, F. (2016) Pengaruh Variasi Pencampuran Tepung Beras Merah (Oryza nivara) dan Tepung Terigu terhadap Sifat Fisik, Organoleptik dan Kadar Antosianin Bolu Kukus. Jurnal Medika Respati, 11(3), 34-43.

Erilia, V., & Agus, S. (2012). Karakteristik dodol ubi jalar ungu (Ipomoea batatas lackie) dengan variasi penambahan tepung rumput laut. Jurnal Pangan dan Gizi, 3(6), 29 – 36.

Frahma, S. (2012). Analisis Pangan. Cetakan Pertama. PT Dian Rakyat. Jakarta.

Imanningsih, N. (2012). Profil Glatinisasi Beberapa Formulasi Tepung-Tepungan untuk Penduga Sifat Pemasakan.Jurnal Panel Gizi Makanan, 35 (1), 13-22.

Indrasari, S. D. & Adnyana. (2006). Preferensi Konsumen terhadap Beras Merah sebagai Sumber Pangan Fungsional. Iptek Tanaman Pangan, 2(2), 227-241.

Indriyani, F., Nurhidajah, & Suyanto, A. (2013). Karakteristik Fisik, Kimia dan Sifat Organoleptik Tepung Beras Merah Berdasarkan Variasi Lama Pengeringan. Jurnal Pangan dan Gizi, 4(8), 27-34.

Lukito, M. S., Giyarto, G., & Jayus, J. (2017). Sifat Fisik, Kimia Dan Organoleptik Dodol Hasil Variasi Rasio Tomat Dan Tepung Rumput Laut. Jurnal Agroteknologi, 11 (01), 82-95.

Percival, M. (1998) Antioxidants. Clinical Nutrition Insights Oct

Sembiring, S. I. (2002). Pemanfaatan rumput laut (Euchema cottonii) sebagai bahan baku dalam pembuatan permen jelly. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sudarmadji. (1982). Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Sunarni, T., Pramono, S. & Asmah, R. (2007), Flavonoid antioksidan penangkap radikal dari Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook f. & Th.), Majalah Farmasi Indonesia, 18(3), 111 - 116.

Supriadi, C. (2004). Suplementasi tepung rumput laut euchema cottonii pada pembuatan roti tawar dan cookies. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Suryaningrum, T. D., Wikanta., T., & Kristiana. (2006). Uji Aktivitas Senyawaantioksidan Dari Rumput Laut Halymenia harveyana dan Eucheuma cottonii. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 1(1), 51-64.

Suter, I. I. K., & Suter, I. K. (2014). Pangan Tradisional Potensi dan Prospek Pengembangannya. Media Ilmiah Teknologi Pangan, 1 (1), 30-37.

Suwandi R., I. Setyaningsih, R. B, & S. Uju. (2002). Rekayasa Proses Pengolahan dan Optimasi Produksi Hidrokoloid Semi Basah (Intermediate Moisture Food) dari Rumput Laut [Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2001/2002]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Winarno, F.G., (2004). Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.26877/ijatf.v2i2.7908

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.