Abstract contains a brief description of the partner’s problem and the objective of community services, the methods and results. It primarily focuses on the results. It should be written in English and Bahasa Indonesia. The abstract’s length should be a minimum of 150 words and a maximum of 300 words in a single space, and be confined within single paragraph. The left and right margins of the paragraph should be narrower than the main text. The first line of the abstract is not indented, but the keywords that directly follow the paragraph should be italicized and indented. Use past tense in English abstract, with the exception of conclusions or recommendation. Define all the abbreviations or acronyms. Keywords can be 3-5 of single words or phrases that illustrate the problem and or the contents. No period after the keywords.
Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah mitra dan tujuan pengabdian, metode yang digunakan, dan lebih ditekankan pada hasil yang diperoleh. Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, minimal 150 dan maksimal 300 kata. Abstrak ditulis dengan spasi tunggal dengan margin kanan dan kiri lebih sempit dari teks utama dalam satu paragraf. Baris awal tidak ditulis menjorok (indented), tetapi kata kunci ditulis miring (italic) langsung di bawah mengikuti paragraf dan menjorok ke dalam (indented). Dalam bahasa Inggris, abstrak ditulis dalam bentuk past tense, kecuali simpulan atau rekomendasi. Tulis kepanjangan singkatan atau akronim. Cantumkan 3-5 kata-kata kunci yang dapat berupa kata tunggal atau frasa, yang menggambarkan masalah atau isi. Kata kunci tidak diakhiri dengan tanda baca titik.
A. PENDAHULUAN (Times New Roman 11, Bold, Huruf Besar)
Bagian pendahuluan terutama berisi: (1) analisis situasi; (2) permasalahan mitra; (3) solusi yang ditawarkan; dan (4) target luaran.
Analisis situasi bergantung pada masyarakat sasaran. Analisis dapat berupa uraian seluruh persoalan yang dihadapi masyarakat mitra dari aspek sosial, budaya, religi, kesehatan, mutu layanan atau kehidupan bermasyarakat. Dapat juga berupa potensi dan peluang usaha masyarakat mitra dari aspek sumber daya, produksi dan manajemen usaha. Dengan mengacu pada analisis situasi, tentukan permasalahan prioritas untuk masyarakat mitra yang bersifat spesifik, konkret, dan benar-benar merupakan permasalahan prioritas masyarakat mitra.
Uraikan ipteks/barang/jasa yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan mitra dan prosedur kerja untuk mendukung realisasi solusi yang ditawarkan. Jelaskan kegiatan yang menunjukkan langkah-langkah solusi atas persoalan dan uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan kegiatan.
Uraikan jenis luaran yang dihasilkan sesuai dengan rencana baik dalam aspek produksi, manajemen, atau luaran lain berupa produk/barang, jasa dan luaran lainnya.
Template untuk format artikel ini dibuat dalam MS Word 2003, Batang tubuh teks menggunakan font: Times New Roman 11, regular, spasi 1,5. Panjang bagian pendahuluan sekitar 2-3 halaman. Penulisan bagian pendahuluan ini tanpa sub judul.
B. PELAKSANAAN DAN METODE
Pada dasarnya bagian ini menjelaskan pelaksanaan dan metode pengabdian. Uraian pelaksanaan kegiatan meliputi lokasi, waktu, latar belakang peserta, dan banyak peserta. Sedangkan, uraian metode kegiatan meliputi metode dan materi yang disampaikan. Pilih salah satu atau mengkombinasikan beberapa metode kegiatan antara lain: (1) training/ pelatihan terkait barang maupun jasa, difusi ipteks, substitusi ipteks (ipteks terbarukan), atau simulasi ipteks; (2) Pendidikan berkelanjutan; (3) penyadaran/peningkatan pemahaman terhadap suatu masalah; (4) konsultasi/pendampingan/mediasi. Sebaiknya hindari pengorganisasian penulisan ke dalam “anak sub-judul” pada bagian ini. Namun, jika tidak bisa dihindari, cara penulisannya dapat dilihat pada bagian “Hasil dan Pembahasan”.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan bagian utama artikel hasil pengabdian dan biasanya merupakan bagian terpanjang dari suatu artikel. Hasil pengabdian yang disajikan dalam bagian ini adalah hasil “bersih”. Proses analisis data tidak perlu disajikan. Tabel dan grafik dapat digunakan untuk memperjelas penyajian hasil pengabdian. Tabel dan grafik harus diberi komentar atau dibahas.
Pembahasan dalam artikel bertujuan untuk: (1) menunjukkan bagaimana implementasi atau solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah mitra; (2) menunjukkan bagaimana luaran dari implementasi atau solusi tersebut sebagai indikator keberhasilan program; serta (3) menjelaskan faktor-faktor pendorong atau penghambat pelaksanaan program.
Dalam bagian pembahasan ini lebih ditekankan pada uraian luaran program yang dapat berupa produk/barang atau jasa yang dihasilkan mitra sebagai indikator keberhasilan program. Dalam menjawab permasalahan mitra, hasil pengabdian harus terukur (dapat dilakukan melalui questioner, pre-test dan post-test, pengamatan produk yang dihasilkan, respon mitra, dan lain sebagainya).
Dalam suatu artikel, kadang-kadang tidak bisa dihindari pengorganisasian penulisan hasil pengabdian ke dalam “anak subjudul”. Berikut ini adalah cara menuliskan format pengorganisasian tersebut, yang di dalamnya menunjukkan cara penulisan hal-hal khusus yang tidak dapat dipisahkan dari artikel.
Singkatan dan Akronim
Singkatan yang sudah umum seperti seperti ILO, Unicef, Asean, tidak perlu diberi keterangan kepanjangannya. Akan tetapi, akronim yang tidak terlalu dikenal atau akronim buatan penulis perlu diberi keterangan kepanjangannya. Sebagai contoh: Model pembelajaran MiKiR (Multimedia interaktif, Kolaboratif, dan Reflektif) dapat digunakan untuk melatihkan penguasaan keterampilan pemecahan masalah. Jangan gunakan singkatan atau akronim pada judul artikel, kecuali tidak bisa dihindari.
Satuan
Penulisan satuan di dalam artikel memperhatikan aturan sebagai berikut:
a) Gunakan SI (MKS= the metre-kilogram-seconds ) atau CGS (The centimeter-gram-seconds) sebagai satuan utama, dengan satuan sistem SI lebih diharapkan.
b) Hindari penggabungan satuan SI dan CGS, karena dapat menimbulkan kerancuan, karena dimensi persamaan bisa menjadi tidak setara.
c) Jangan mencampur singkatan satuan dengan satuan lengkap. Misalnya, gunakan satuan “Wb/m2” or “webers per meter persegi”, jangan “webers/m2”.
Persamaan
Penuliskan persamaan dalam font Times New Roman atau font Symbol. Jika terdapat beberapa persamaan, beri nomor persamaan. Nomor persamaan seharusnya berurutan, letakkan pada bagian paling kanan, yakni (1), (2), dan seterusnya. Gunakan tanda agar penulisan persamaan lebih ringkas. Gunakan font italic untuk variabel, huruf tebal untuk vektor.
a + b = c (1)
Gambar dan Tabel
Tempatkan nama tabel di atas tabel, sedangkan nama gambar di bawah gambar. Tuliskan tabel tertentu secara spesifik, misalnya Tabel 1, saat merujuk suatu tabel. Contoh penulisan tabel dan keterangan gambar adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Format Tabel
Kepala Baris Tabel | Kepala Kolom Tabel |
Sub-kepala Kolom | Sub-kepala Kolom |
Isi | Isi tabel | Isi tabel |
Gambar 1. Contoh Keterangan Gambar
Kutipan dan Acuan
Salah satu ciri artikel ilmiah adalah menyajikan gagasan orang lain untuk memperkuat dan memperkaya gagasan penulisnya. Gagasan yang telah lebih dulu diungkapkan orang lain ini diacu (dirujuk), dan sumber acuannya dimasukkan dalam daftar pustaka.
Daftar pustaka harus lengkap dan sesuai dengan acuan yang disajikan dalam batang tubuh artikel. Artinya, sumber yang ditulis dalam daftar pustaka benar-benar dirujuk dalam tubuh artikel. Sebaliknya, semua acuan yang telah disebutkan dalam artikel harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Untuk menunjukkan kaulitas artikel ilmiah, daftar yang dimasukkan dalam daftar pustaka harus cukup banyak. Daftar pustaka disusun secara alfabetis dan cara penulisannya disesuaikan dengan aturan yang telah ditentukan. Kaidah penulisan kutipan, acuan, dan daftar pustaka mengikuti template artikel ini.
Penyajian gagasan orang lain di dalam artikel dilakukan secara tidak langsung. Sebagai contoh, Suharno (1973:6) menyatakan bahwa kecepatan terdiri dari gerakan ke depan sekuat tenaga dan semaksimal mungkin, kemampuan gerakan kontraksi putus-putus otot atau segerombolan otot, kemampuan reaksi otot atau segerombolan otot dalam tempo cepat karena rangsangan.
Acuan adalah penyebutan sumber gagasan yang dituliskan di dalam teks sebagai (1) pengakuan kepada pemilik gagasan bahwa penulis telah melakukan “peminjaman” bukan penjiplakan, dan (2) pemberitahuan kepada pembacanya siapa dan darimana gagasan tersebut diambil. Acuan memuat nama pengarang yang pendapatnya dikutip, tahun sumber informasi ditulis, dan/tanpa nomor halaman tempat informasi yang dirujuk diambil. Nama pengarang yang digunakan dalam acuan hanya nama akhir. Acuan dapat dituliskan di tengah kalimat atau di akhir kalimat kutipan.
Acuan ditulis dan dipisahkan dari kalimat kutipan dengan kurung buka dan kurung tutup (periksa contoh-contoh di bawah). Acuan yang dituliskan di tengah kalimat dipisahkan dengan kata yang mendahului dan kata yang mengikutinya dengan jarak. Acuan yang dituliskan di akhir kalimat dipisahkan dari kata terakhir kalimat kutipan dengan diberi jarak, namun tidak dipisahkan dengan titik. Nama pengarang ditulis tanpa jarak setelah tanda kurung pembuka dan diikuti koma. Tahun penerbitan dituliskan setelah koma dan diberi jarak. Halaman buku atau artikel setelah tahun penerbitan, dipisahkan dengan tanda titik dua tanpa jarak, dan ditutup dengan kurung tanpa jarak. Sebagai contoh: karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan penulisnya untuk memberikan suatu pengetahuan/informasi kepada orang lain (Riebel, 1978:1).
Apabila nama pengarang telah disebutkan di dalam teks, tahun penerbitan sumber informasi dituliskan segera setelah nama penulisnya. Atau, apabila nama pengarang tetap ingin disebutkan, acuan ini dituliskan di akhir teks. Contohnya: menurut Riebel (1978:1), karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan penulisnya untuk memberikan suatu pengetahuan/ informasi kepada orang lain.
Nama dua pengarang dalam karya yang sama disambung dengan kata ‘dan’. Titik koma (;) digunakan untuk dua pengarang atau lebih dari dua pengarang dengan karya yang berbeda. Contohnya: karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan penulisnya untuk memberikan suatu pengetahuan/ informasi kepada orang lain (Riebel dan Roger, 1980:5). Jika melibatkan dua pengarang dalam dua karya yang berbeda, contoh penulisannya: karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan penulisnya untuk memberikan suatu pengetahuan/informasu kepada orang lain (Riebel, 1978:4; Roger, 1981:5).
Apabila pengarang lebih dari dua orang, hanya nama pengarang pertama yang dituliskan. Nama pengarang selebihnya digantikan dengan ‘dkk’ (dan kawan-kawan). Tulisan ‘dkk’ dipisahkan dari nama pengarang, yang disebutkan dengan jarak, diikuti titik, dan diakhiri dengan koma. Contohnya: membaca adalah kegiatan interakasi antara pembaca dan penulis yang kehadirannya diwakili oleh teks (Susanto dkk., 1994: 8).
Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar karya tulis yang dibaca penulis dalam mempersiapkan artikelnya dan kemudian digunakan sebagai acuan penulisan artikelnya. Dalam artikel ilmiah, Daftar pustaka harus ada sebagai pelengkap acuan dan petunjuk sumber acuan. Penulisan daftar pustaka mengikuti aturan dalam APA dan atau disarankan menggunakan software reference manager seperti Mendeley atau zotero
D. PENUTUP
Penutup berisi simpulan dan saran yang masing-masing ditulis sebagai sub judul. Pada bagian ini kadang-kadang juga dimuat ucapan terimakasih.
Simpulan
Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian hasil dan pembahasan, mengacu pada permasalahan mitra. Berdasarkan kedua hal tersebut, uraikan faktor pendukung dan penghambat kegiatan.
E. DAFTAR PUSTAKA
Saukah, A. dan Waseso, M. G. 2000. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.
Sujimat, D. A. 2000. Penulisan Karya Ilmiah. Makalah disampaikan pada Pelatihan Penelitian bagi Guru SLTP Negeri di Kabupaten Sidoarjo tanggal 19 Oktober 2000 (Tidak diterbitkan). MKKS SLTP Negeri Kabupaten Sidoarjo.
UNESA. 2000. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal. Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Surabaya.
Wahab, A. dan Lestari, L. A. 1999. Menulis Karya Ilmiah. Surabaya: Airlangga University Press.
Winardi, G. 2002. Panduan Mempersiapkan Tulisan Ilmiah. Bandung: Akatiga.
(Times New Roman 12, Spasi 2, Sistem Penulisan Daftar Pustaka mengikuti Sistem Harvard).