Pelatihan Aktivitas Fisik dengan tujuan Pencegahan Penyakit Persendian

Wahyana Mujari Wahid, Nur Fadly Alamsyah, Arimbi Arimbi, Haeril Haeril

Abstract


ABSTRACT

Joint disease is the occurrence of pain in the joints followed by a feeling of stiffness, redness and swelling which is not caused by a collision or accident (Ministry of Health, Republic of Indonesia, 2018). Basic health research (Riskesdas) shows that the prevalence of joint disease nationally reaches 7.30%. This data shows that joint disease is a disease that knows no age. The data shows that joint disease can attack a person from the age of 15 years. The purpose of this service is to provide education to the public about the risks faced when a person rarely does physical activityThe method of community service is carried out by socializing and training "mini training" with physical activity that can prevent the risk of degenerative diseases, especially joint diseases. The target participants for this service are 20 people who are members of the Indonesian Sports Health and Achievement Potential Development (P3KORIN). The results of this training are then for participants to increase their knowledge about the management of degenerative diseases, especially joint diseases and can directly carry out physical activity treatments to the community in an effort to prevent the risk of joint disease. In conclusion, at this time our concern should not only focus on infectious diseases caused by viruses and bacteria but also must focus on non-communicable diseases or degenerative diseases which are more caused by unhealthy patterns and lifestyles but have the same risks. to death. Therefore, it is important to continue to educate the public about degenerative diseases, their risks and prevention.

ABSTRAK

Riset kesehatan dasar (Riskesdas) menunjukkan hasil bahwa prevalensi penyakit persendian secara nasional mencapai 7,30% (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Data ini menunjukkan bahwa penyakit persendian merupakan salah satu penyakit yang tidak mengenal usia, pada data tersebut menunjukkan hasil bahwa penyakit persendian dapat menyerang seseorang sejak usia 15 Tahun. Sedangkan provinsi Sulawesi Selatan termasuk provinsi yang mempunyai prevalensi cukup tinggi yaitu sebesar 6,39%.Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang resiko yang dihadapai ketika seseorang jarang melakukan aktifitas fisikMetode pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan sosialisasi serta pelatihan “mini training” dengan aktivitas fisik yang dapat mencegah resiko penyakit degeneratif khususnya penyakit persendian. Target peserta pengabdian ini adalah 20 orang yang tergabung dalam LSM Pengembangan Potensi Prestasi dan Kesehatan Olahraga Indonesi (P3KORIN). Hasil dari pelatihan ini kemudian bagi peserta menambah pengetahuannya tentang manajemen penyakit degeneratif khususnya penyakit persendian serta dapat secara langsung melakukan treatmen aktivitas fisik kepada masyarkat dalam upaya pencegahan resiko penyakit persendian. Kesimpulannya, saat ini kekhawatiran kita tidak boleh hanya terfokus pada penyakit-penyakit menular yang disebabkan oleh terjangkitnya virus dan bakteri tetapi juga harus berfokus pada penyakit-penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif yang lebih disebabkan oleh pola dan gaya hidup tidak sehat tetapi memiliki resiko yang sama sampai pada kematian. Oleh karena itu penting untuk terus mengedukasi masyarakat tentang penyakit degeneratif, resiko serta pencegahannya. Sehingga dari pengabdian ini akan bertambah lagi orang-orang yang dapat memberikan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit persendian dan penyakit degeneratif secara umum.


Full Text:

PDF

References


Harahap, A. M. (2018). Peranan Olahraga Terhadap Anak. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Olahraga, 1, 882.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018. Riset Kesehatan Dasar 2018, p. 176.

Kushartanti, W. (2015). Fisiologi dan Kesehatan Olahraga. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Yogyakarta, 1–7.

Nofa, A. (2015). Peran Fisiologi Olahraga Dalam Menunjang Prestasi. Jorpres, 11(2), 13.

Salim, A. Y., & Nurrohmah, A. (2013). Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Dr. Moewardi. Gaster, 10(1), 48. https://doi.org/10.1098/rspb.2003.2356

Palar, C. M., Wongkar, D., & Ticoalu, S. H. R. (2015). Manfaat Latihan Olahraga Aerobik Terhadap Kebugaran Fisik Manusia. Jurnal e-Biomedik, 3(1). https://doi.org/10.35790/ebm.3.1.2015.7127

Patel, H., Alkhawam, H., Madanieh, R., Shah, N., Kosmas, C. E., & Vittorio, T. J. (2017). Aerobic vs anaerobic exercise training effects on the cardiovascular system. World Journal of Cardiology, 9(2), 134. https://doi.org/10.4330/wjc.v9.i2.134.

Suiraoka, IP. 2012. Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuha Medika.




DOI: https://doi.org/10.26877/jpom.v4i1.15412

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)

 


Copyright of Jurnal Pengabdian Olahraga Masyarakat ISSN 2808-1358 (Online - Elektronik)

Creative Commons License
Jurnal Pengabdian Olahraga Masyarakat is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.