KAJIAN ANALISIS PANJANG ANTRIAN DAN ARUS JENUH PADA SIMPANG EMPAT (SIMPANG KERAMIK) KECAMATAN NALUMSARI, KABUPATEN JEPARA
Abstract
Simpang jalan merupakan bagian dari prasarana jalan yang memiliki peran sangat penting terhadap perkembangan ekonomi maupun sosial dalam masyarakat. Simpang bersinyal empat Keramik Kecamatan Nalumsari adalah salah satu dampak laju perkembangan lalu lintas yang seiring bertambahnya tahun mengalami peningkatan jumlah arus kendaraan lalu lintas. Hal tersebut dikarekanakan lokasi simpang yang dekat dengan area pabrik besar. Data primer didapat dari hasil survey secara langsung serta metode yang digunakan adalah MKJI 1997 dan metode webster. Simpang ini memliki pengaturan waktu 4 fase dimulai dari pendekat utara dari arah ruas jalan Nalumsari memliki waktu hijau 28 detik, waktu merah 68 detik. Ruas jalan arah Kudus waktu hijau 30 detik, waktu merah 66 detik. Ruas jalan Dorang waktu hijau 26 detik, waktu merah 70 detik. Ruas jalan dari arah Jepara waktu hijau 28 detik dan lampu merah 68 detik. Derajat kejenuhan tiap lengan simpang dari arah Jepara DS sebesar 0,68. Dari arah Nalumsari nilai DS 0,43. Dari arah Kudus nilai DS sebesar 0,44. Nilai DS dari arah Dorang sebesar 0,16. Dalam penelitian ini analisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Data sekunder berupa data jumlah penduduk. Pengaturan ulang fase lampu pengatur lalu lintas dari 4 fase menjadi 3 fase.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
AASHTO (2001). A Policy on Geometric Design of Highway and Street. Washington DC.
Adisasmita dan Raharjo, 2015. Analisis Kebutuhan Transportasi. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta
Anonim. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga.
Badan Pusat Statistika (2017). Jeparakab.Kependudukan.Jepara.
Darma (1997). Tundaan dan panjang antrian pada simpang bersinyal dengan model simulasi. Tugas Akhir Sarjana Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Denti Rakhael, Nanda Cahya Bimantara, 2018. Studi Penanganan Masalah Kemacetan di Persimpangan Jembatan Besi Kota Semarang. Tugas Akhir Sarjana Teknik Universitas Diponegoro. Semarang.
Departemen Pekerjaan Umum (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)1997. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Departemen Perhubungan. (2010). Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan. Departemen Perhubungan
Hidayati, Itsna Yuni.2016. Pengembangan Transportasi Berkelanjutan di Kota Semarang. Tugas Akhir Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Irianto, A. (2004). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Prenada Media. Jakarta.
Jauwahir (2000). Analisis panjang antrian Jalan Kolonel Sugiono dan Jalan Sisingamangaraja, Yogyakarta. Tugas Sarjana Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Khisty, Jotin dan B. Ken Lall. (2008). Dasar – dasar Rekayasa Transportasi Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Morlok, E.K. (1998). Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Munawar, A. (2004). Manajemen lalu lintas perkotaan. Yogyakarta: Beta Offset.
Pignataro, L.J. (1973), Traffic Engineering: Theory and Practice, Prantice Hall Int., Englewood Cliffs, N.J.
Republik Indonesia. 2004. Undang-undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jaringan Jalan. Jakarta
Rifusua, Agus Imam. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Busway di DKI Jakarta Tahun 2004-2008. Thesis Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sulustyorini dan Rahayu, 2014. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta
Wartika dan Mahfud Abdul Ghani, 2015. Jaringan Jalan Kabupaten Siak Provinsi Riau.Universitas Komputer Indonesia. Riau.
Widodo, W. (1997). Perbandingan Antara Metode MKJI (1996) Dengan Program OSCADY Pada Simpang Bersinyal. Tesis Magister Sistem dan Teknik Transportasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.26877/giratory.v2i1.3591
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik dan Informatika
Universitas PGRI Semarang