PERAN GURU PENJASORKES DALAM UPAYA PENANAMAN SIKAP ANTI BULLYING DI SEKOLAH MAN TEMANGGUNG

Abstract

Siswa MAN Temanggung menjadi sasaran beberapa kejadian perundungan verbal yang menjadi pendorong penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran instruktur pendidikan jasmani dalam mendorong perilaku anti-bullying di sekolah MAN Temanggung. Penelitian deskriptif kualitatif adalah jenis yang digunakan di sini. Kepala sekolah, penyuluh pendidikan jasmani, komite sekolah, dan perwakilan siswa MAN Temanggung menjadi subjek penelitian ini. Pendekatan wawancara digunakan dalam metodologi pengumpulan data. Proses reduksi data, penyajian data, dan perumusan kesimpulan digunakan dalam analisis data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa MAN Temanggung mempunyai situasi perundungan verbal yang beragam. Jika penindasan bukan merupakan hal yang ilegal, pendekatan yang dilakukan MAN Temanggung adalah menghadapi pelaku intimidasi secara langsung. Apabila perundungan sudah terjadi lebih dari satu kali, maka guru BK akan dihubungi kembali untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut dan peringatan yang lebih kuat. Hukuman yang dijatuhkan juga akan lebih berat jika tindakan perundungan terus terjadi di luar batas kewajaran. Taktik ini membantu meningkatkan kenyamanan lingkungan belajar di MAN Temanggung. Kesimpulan penelitian ini adalah kebijakan MAN Temanggung yang mengedepankan perilaku anti-bullying berhasil meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan kelas dan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman.