Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya wabah pandemi covid-19, sistem pembelajaran penjas yang secara umum dilakukan secara tatap muka menjadi sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring, dimana tidak semua metode pembelajaran daring dapat digunakan pada proses pembelajaran penjas. Rumusan masalahnya yaitu bagaimana persepsi guru penjas Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Wonosobo terhadap sistem pembelajaran daring ditengah pandemi covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana persepsi guru penjas Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Wonosobo terkait sistem pembelajaran daring. Jenis dari penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode survey dan menggunakan instrumen angket tertutup dalam mengumpulkan data juga sudah memenuhi uji validitas dan reliabilitas dengan r tabel 0,304. Total respondennya adalah 42 guru penjas Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Wonosobo yang di ambil 30% dari total guru yang ada yaitu 140 Guru Penjas. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif yang dituangkan dalam persentase dan pengkategorian berdasarkan Mean dan Standar Deviasi. Hasil penelitian memperlihatkan persepsi guru penjas terhadap keefektifan sistem pembelajaran daring SMP sederajat di kabupaten Wonosobo memiliki persentase 47,6% (20 guru) yang berkategori cukup baik, dengan rincian dari 42 guru penjas sebanyak 4 guru (9,5%) yang dikategorikan sangat baik, 6 guru (14,2%) yang dikategorikan baik, 20 guru (47,6%) berkategori cukup baik, 11 guru (26,1) berkategori tidak baik, dan 1 guru (2,3%) berkategori sangat tidak baik. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa sistem pembelajaran daring belum efektif di terapkan pada mata pelajaran penjas. Kesimpulan dari penelitian yang meneliti persepsi guru penjas terhadap keefektifan sistem pembelajaran daring berkategori cukup baik. Hasil cukup baik ini diartikan bahwa kebanyakan guru penjas menyatakan bahwa sistem pembelajaran daring belum efektif diterapkan pada pembelajaran penjas. Dikarenakan faktor-faktor pembelajaran penjas yang diterapkan dalam sistem pembelajaran daring masih belum bisa berjalan secara optimal dalam menunjang tercapainya tujuan pembelajaran penjas yang di harapkan.
References
Ali, Mohammad. 2020. Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional: menuju bangsa Indonesia yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Jakarta: Grasindo.
Irwanto, Edi. 2020. Model pembelajaran daring sebagai alternative proses kegiatan belajar pendidikan jasmani di tengah pandemi covid-19. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi.
Kemendikbud. 2020. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Suryasih, Ida Ayu. 2020. Pemikiran Kepariwisataan Masa Jeda Pariwisata Untuk Bangkit Kembali.Uwais Inspirasi Indonesia.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. rineka Cipta.
Sutrisno Hadi. (1991). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. rineka Cipta.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.