Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh angka kemiskinan di Kabupaten Batang karena berfluktuatif dari tahun 2011-2023 yang dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu PDRB, upah minimum, dan pengangguran. Penelitian ini mengambil cara studi kasus dari data kuantitatif berupa data sekunder dengan berbentuk kumpulan waktu (time series). Agregasi data menggunakan internet research dan dokumentasi. Statistik deskriptif dengan melalui teknik regresi linier berganda digunakan di studi ini dalam menyimpulkan hasil penelitian. Berdasarkan hasil uji t variabel PDRB menunjukkan besaran t hitung -6.793 dan (Sig) 0.000 < 0.05, bisa dikatakan PDRB memiliki dampak pada tingkat kemiskinan di Kabupaten Batang. Variabel upah minimum menunjukkan besaran t hitung -0.128 dan signifikansi.009 < 0.05, dan dapat dikatakan upah minimum memiliki dampak pada tingkat kemiskinan di Kabupaten Batang. Variabel pengangguran menunjukkan besaran t hitung 2.336 dan signifikansi 0.044 < 0.05, dan dapat dikatakan pengangguran memiliki dampak pada tingkat kemiskinan di Kabupaten Batang. Dari uji F menujukkan besaran F hitung 16.049 dan (Sig) 0.001 < 0.05, artinya besarnya variabel PDRB, upah minimum, dan pengangguran memiliki dampak bagi tingkat kemiskinan di Kabupaten Batang. Koefisien determinasi nilai R2 0.843 atau 84.3% yang berarti besarnya variasi variabel bebas PDRB, upah minimum dan pengangguran menjelaskan 84.3% variabel terikat atau tingkat kemiskinan
References
Badan Pusat Statistik. (2023). Penduduk Miskin, 2011-2023. Batang: BPS
Hanifah, S & Hanifah, N. (2021). “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan di kabupaten Lamongan. Independent. Journal Of Economics, Vilume 1 nomor 3(E-ISSN 2798-5008), 191–206”.
Herlambang, & Rachmawati, (2023). “Pengaruh PDRB, IPM, dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Kemiskinan di Jawa Timur. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 27(1), 52–60.
Mulyani, E. (2017). Ekonomi Pembagunan. Angewandte Chemie International Edition, 6(11).
Oktaviana., Primandhana, W., & Wahed. (2021). “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Kabupaten, dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Madiun. Syntax Idea, 3(5), 1034. https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v3i5.1183”.
Rejekiningsih. (2011). “Identifikasi Faktor Penyebab Kemiskinan di Kota Semarang dari Dimensi Kultural. Jurnal Ekonomi Pembangun (Vol. 72).”
Sebriana, E. Y., & Cahyono, H. (2022). “Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Kediri. Ejournal unesa
