Tantangan zaman membawa pergeseran paradigma pendidikan. Tantangan tersebut menjadi latar belakang utama pergeseran kompetensi peserta didik di sekolah. Pembentukan pribadi yang cerdas, mandiri, bermartabat, dan memiliki kesiapan untuk melakukan kerja menjadi capaian utama pembelajaran. Oleh karena itu, inovasi pengelolaan pembelajaran diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Pengembangan bodily kinesthetic dan interpersonal skill peserta didik dikemas melalui pengelolaan pembelajaran sains (khususnya IPA dan Fisika) dengan model POMER (Planning, Organizing, Maximizing The Potential, Evaluating, Reflecting). Model ini dibangun dan dikembangkan dalam penelitian Research and Development. Hasil validasi ahli menunjukkan model POMER layak digunakan sebagai model pengelolaan pembelajaran sains dengan tingkat kelayakan 83,33%. Hal ini berarti pengelolaan pembelajaran sains dapat ditingkatkan untuk memaksimalkan potensi peserta didik. Model POMER lebih meningkatkan pengembangan potensi kinestetik dan interaktif peserta didik. Potensi kinestetik dapat dikembangkan dalam bodily kinaesthetic skill dan interaktif dapat dikembangkan melalui interpersonal skill. Penelitian direkomendasikan pada guru IPA dan guru Fisika dalam mengemas pembelajaran POMER untuk memaksimalkan potensi peserta didik melalui pengembangan bodily kinesthetic dan interpersonal skill. Kata kunci: Model Pengelolaan Pembelajaran, POMER, bodily kinesthetic dan interpersonal skill