TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DIALOG FILM “DUA GARIS BIRU” KARYA GINATRI S. NOER

Wiwik Setiani

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur direktif dalam dialog film “Dua Garis Biru” karya Ginatri S. Noer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak bebas libas cakap dan teknik lanjutan yaitu teknik catat, kemudian pada analisis data menggunakan metode padan, yaitu metode padan ekstralingual dan penyajian data dilakukan dengan teknik informal. Sumber data pada penelitian ini adalah film “Dua Garis Biru” karya Ginatri S. Noer. Data penelitiannya adalah berupa tuturan yang mengandung makna direktif dalam dialog pemain selama film “Dua Garis Biru” berlangsung. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut; Pertama, bentuk tindak tutur direktif dalam dialog film “Dua Garis Biru” karya Ginatri S. Noer terdapat enam kategori bentuk, yaitu tindak tutur direktif bentuk perintah, permintaan, ajakan, nasihat, kritikan dan larangan. Kedua, fungsi tindak tutur direktif dalam dialog film “Dua Garis Biru” karya Ginatri S. Noer bermacam-macam, (a) Perintah terdapat fungsi memerintah, menginstruksi, mengharuskan, memaksa, dan menyilakan. (b) Permintaan terdapat fungsi meminta, memohon, mengharap, dan menawarkan. (c) Ajakan terdapat fungsi mengajak, membujuk, dsn mendukung. (d) Nasihat terdapat fungsi menasihati, menganjurkan, menyarankan, dan mengingatkan. (e) Kritikan terdapat fungsi menegur, dan mengancam. (f) Larangan terdapat fungsi melarang, dan mencegah.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26877/sasindo.v9i2.11009

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





Sasindo: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Prodi PBSI FPBS UPGRIS didistribusikan di bawah Lisensi Creative Commons 4.0.

© 20132025, Prodi PBSI FPBS Universitas PGRI Semarang