Pengendalian Pencemaran Organik di PPP Tasikagung Rembang dengan metode Analisis Hierarki Proses (AHP)

nely zulfa

Abstract


Pelabuhan perikanan merupakan kawasan pengembangan industri perikanan yang merupakan embrio pembangunan perekonomian di suatu daerah. Keberadaan pelabuhan perikanan juga merupakan salah satu upaya dalam rangka mempercepat kemajuan kawasan pesisir, dengan mengoptimalkan sumberdaya pantai, melalui peningkatan sarana dan prasarana di bidang perikanan. Bahan limbah yang berada di wilayah pesisir sebagian besar dibuang ke laut. Aktivitas rutin yang terjadi di pelabuhan perikanan berpotensi sebagai sumber pencemaran. Persepsi masyarakat positif tidak selalu berbanding lurus dengan keberhasilan kegiatan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung. Hal tersebut harus didukung oleh penyediaan infrastruktur yang baik meliputi fasilitas dasar dan fasilitas fungsional. Namun, pada kenyataannya fasilitas tersebut belum terpenuhi maksimal menyebabkan polusi organik di wilayah perairan pelabuhan perikanan pantai Tasikagung. Hal tersebut karena limbah yang berasal dari aktivitas perikanan berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan perairan diantaranya sampah yang merupakan salah satu bahan utama yang terkandung dalam buangan limbah domestik. Sampah organik merupakan sampah yang dalam proses penguraian memerlukan oksigen. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi pengendalian pencemaran organik di pelabuhan perikanan pantai Tasikagung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode random sampling diperoleh dari pihak-pihak yang terkait diantarnya nelayan, pedagang, pengolah ikan dan masyarakat desa Tasikagung yang dipilih secara untuk dijadikan sampel penelitian yang mewakili populasi. Metode purposive untuk menganalisis strategi pengendalian pencemaran organik di Pelabuhan perikanan pesisir Tasikagung digunakan Analisis metode Hierarchy Process dengan mewawancarai para ahli terkait dengan kegiatan ini. Aspek tingkat yang harus diperhatikan dalam pengendalian pencemaran organik di pelabuhan perikanan pantai Tasikagung termasuk kualitas air (0,528), persepsi masyarakat (0,333) dan kegiatan pelabuhan (0.140). Sementara itu, tingkat alternatif barisan termasuk kesadaran masyarakat tentang sanitasi lingkungan (0,437), pengadaan IPAL di pelabuhan (0,328), penegakan hukum (0,168) dan membersihkan laut dari sampah (0,068)

Keywords


Analisis Hierarchy Process, limbah domestik, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung. Pencemaran organik, Persepsi masyarakat

Full Text:

PDF

References


[BAPPENAS dan JICA] Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasioal dan Japan International Coorperation Agency, 2014, Analisis Pencapai Nilai Tukar Nelayan (NTN) Background Study RPJM Kelautan Perikanan (2015-2019).

Anton MS, Mardiyono, Prasetyo WY. 2014. Evaluasi dampak kebijakan pembangunan pelabuhan perikanan pantai (PPP) Tamperan terhadap perubahan sosial ekomoni masyarakat pesisir sekitar (studi kasus pada PPP Tamperan Kabupaten Pacitan). Jurnal Administrasi Publik 2 (11): 1010-1015.

Araya Y. 2013. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup di Tengah Pesatnya Pembangunan Nasional. Jurnal Legislasi Indonesia 10 (1): 41-48.

Arieta. 2010. Community Based Tourism Pada Masyarakat Pesisir, Dampaknya Terhadap Lingkungan Dan Pemberdayaan Ekonomi. Jurnal Dinamika Maritim 2 (1): 71 – 79.

Bungin B. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta (ID): Prenada Media Kencana.

Carman V, Machain N, Campagna C. 2015. Legal and Institutional Tools To Mitigate Plastik Pollution Af-fecting Marine Species: Argentina As A Case Study. Marine Pollution Bulletin 92: 125-133.

Chanafi A, Achmad F, Sunarti. 2015. Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Implementasi CSR dan dampaknya pada Citra Perusahaan (Survei Pada Masyarakat Sekitar PT. Greenfields Indonesia yang Bertempat Tinggal di RW 02 Dusun Maduarjo Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Ma-lang). Jurnal Administrasi Bisnis 3(1): 1-7.

Djawardi. 2012. Analisis Hirarki Proses Untuk Pengembangan Minyak Atsiri. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia 14 (1): 17-23.

Ferry GL, Chaves GLD, Ribeiro GM. 2015. Reverse logistics network for municipal solid waste manage-ment: The inclusion of waste pickers as a Brazilian legal requirement. Waste Management 40:173-191.

Ghofar A, Saputra S, Wardani M. 2013. Efektifitas Fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pasir Dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Di Kabupaten Kebumen. Journal Of Management Of Aquatic Re-sources 2 (2): 87- 92.

Indarti, Wardana. 2013. Metode Pemberdayaan Masyarakat Pesisir melalui penguatan Kelembaga0an di Wilayah Pesisir Kota Semarang. Benefit Jurnal Managemen dan Bisnis 17 (1): 75 – 88.

Kay R, Alder J. 1999. Coastal Planning Management. New York (US): F & FN Spon.

Manurung MEH, 2012, Pengetahuan Masyarakat Tentang Kondisi dan Manfaat Perairan Pesisir di Kawa-san Pesisir Dumai Provinsi Riau, Visi 20(3):1132-1144.

Marini IAK, Ningsih NSK, 2015, Ragam Aktivitas Ekonomi Wanita Nelayan Terhadap Peningkatan Pen-dapatan Rumah Tangga Nelayan Di Kota Mataram, Ganec Swara 9(1): 53-59.

Nazir M. 2011. Metode Penelitian. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.

Nurdyana E, Rosyid A, Boesono H. 2013. Strategi Peningkatan Pemanfaatan Fasilitas Dasar Dan Fungsional Pelabuhan Perikanan Pantai (Ppp) Tegalsari Kota Tegal. Journal of Fisheries Resources Utiliza-tion Management and Technology 2 (2): 35-45.

Rahmawati W, Suryono A, Siswidiyanto. 2014. Pengemabngan Pelabuhan Perikanan Dalam Rencana Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat Pesisir (Studi pada Kantor Pelabuhan Perikanan Nusantra Brondong Kapubaten Lamongan), Jurnal Administrasi Publik 2(2): 367-373.

Rees SE, Rodwell L, Searle S, Bell A. 2013. Identifying the issues and options for managing the social im-pacts of Marine Protected Areas on a small fishing community. Fisheries Research 146: 51-58.

Salim AR, Purnaweni, Hidayat W. 2011. Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Pesisir Kabupaten Bone Bo-lango Yang Berwawasan Lingkungan (Studi Kasus Desa Botubarani Dan Desa Huangobotu), Jurnal Ilmu Lingkungan 9(1): 40-47.

Sutrisno. 2011. Politik Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jurnal Hukum 3 (18): 444-464.

Veiga P, Pita C, Leite L, Ribeiro J, Ditton RB, Goncalves JMS, Erzini K. 2013. From a traditionally open access fishery to modern restrictions: Portuguese anglers’ perceptions about newly implemented recreational fishing regulations. Marine policy 40 : 53 – 63.

Wahyudin Y, 2011, Karakteristik Sumberdaya Pesisir dan Laut Kawasan Teluk Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bonorowo Wetlands 1(1):19-32.




DOI: https://doi.org/10.26877/jitek.v4i1.2127

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Barcode ISSN Jurnal JITEK:

p-ISSN                               e-ISSN

         

JITEK telah terindeks pada: 

        


Creative Commons License

JITek: Jurnal Ilmiah Teknosains is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International Licensep-ISSN (Print) 2460-9986 | e-ISSN (Online) 2476-9436.

Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/jitek.

Situs Togel