PERSILANGAN JAMUR TIRAM COKELAT (PLEUROTUS CYSTIDIOSUSY) DENGAN JAMUR TIRAM ABU-ABU (PLEUROTUS GREY OYSTER) MENGGUNAKAN METODE FUSI MISELIUM MONOKARION
Abstract
Pleurotus cytidiosusy memiliki keunggulan daya tahan lama, tekstur tubuh yang tebal dan kadar air sedikit. Sedangkan Pleurotus greyoyster memiliki keunggulan daya tahan lama, bentuk tubuh lebar dan juga kadar air sedikit. Produksi budidaya jamur yang baik dapat dicapai apabila kandungan air sedikit sehingga daya tahan jamur lama. Untuk mendapatkan varietas unggul dari kedua spesies jamur, maka perlu dilakukan persilangan menggunakan metode fusi miselium monokarion. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah metode fusi miselium monokarion dapat digunakan untuk persilangan Pleurotus cytidiosusy dengan Pleurotus greyoyster. Tahap awal dalam penelitian ini yaitu pembibitan, kemudian dilanjutkan persilangan menggunakan metode fusi miselium monokarion hingga terbentuk zona kontak kedua miselium dan struktur sambungan apit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode fusi miselium monokarion dapat digunakan untuk persilangan Pleurotus cytidiosusy dengan Pleurotus greyoyster yang ditandai dengan zona kontak miselium secara makroskopik, sedangkan secara mikroskopik terdapat struktur sambungan apit. Karakteristik miselium hasil persilangan (dikarion) terlihat berlekatan atau menyatu, tidak merata dan lebih halus. Pertumbuhan miselium dikarion lebih cepat dibandingkan miselium monokarion.
Kata kunci : Pleurotus cystidiosusy, Pleurotus Greyoyster, Fusi Miselium Monokarion
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26877/bioma.v6i2.1711
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Journal has been indexed by:
View My Stats
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi by Biology Education Universitas PGRI Semarang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.