PEMETAAN MODEL PEMBELAJARAN PANCASILA PADA PERGURUAN TINGGI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Saptopo Bambang Ilkodar, Lestanta Budiman, Hastangka Hastangka

Abstract


Tulisan ini bermaksud menggambarkan bagaimana para dosen pengasuh matakuliah
Pendidikan Pancasila pada perguruan tinggi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan
pembelajaran. Maksudnya adalah untuk mengetahui apakah cara mereka melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan pendidikan Pancasila secara
umum adalah menumbuhkan pandangan, sikap, dan perilaku mahasiswa yang selaras dengan
nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia. Tujuan tersebut termasuk
ranah afektif. Pertanyaan yang hendak dicari jawabannya adalah apakah metode pembelajaran
Pancasila pada Perguruan Tinggi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan tujuan
membangun ranah afektif.
Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan cara wawancara
tatap muka. Respondennya adalah para dosen yang mengasuh matakuliah Pendidikan Pancasila,
dipilih dengan metode purposive random sampling. Responden berasal dari perguruan tinggi
negeri maupun swasta serta dari perguruan tinggi berbasis keagamaan dan perguruan tinggi
berbasis kebangsaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Pancasila pada perguruan tinggi
di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta belum sepenuhnya sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Kondisi yang belum sesuai itu dilakukan oleh lebih dari sepertiga dosen pengasuh
matakuliah Pendidikan Pancasila. Ketidaksesuaian terjadi sejak rancangan perkuliahan,
pelaksanaan pembelajaran, penugasan, hingga evaluasinya. Dalam hal rancangan perkuliahan,
sebagian dosenn tidak patuh terhadap rancangan yang dia susun sendiri. Bahkan ada sebagian
kecil yang tidak membuat rancangan pembelajaran semester. Rancangan perkuliahan juga
jarang diubah dan disesuaikan dengan kondisi kebutuhan mutakhir. Dalam proses pengajaran,
seperempat dosen mengandalkan ceramah, dan kurang dari lima persen menerapkan metode
pembelajaran inovatif. Sedangkan dalam penilaian, sebanyak tiga perempan dosen
mengandalkan metode ujian tertulis, sebuah metode yang lebih cocog untuk pembelajaran ranah
kognitif.

Kata kunci: Pancasila, pembelajaran, perguruan tinggi


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26877/civis.v9i1.6083

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 CIVIS



Creative Commons License
Civis : Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan 
is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN 2597-4408 (Online - Elektronik)


.