Pemberian Permainan Congklak dan Dongeng Daring untuk Meningkatkan Kesiapan Siswa TK B Memasuki Sekolah Dasar (SD)
Abstract
Siswa TK B yang akan melanjutkan pendidikan ke tingkat Sekolah Dasar (SD) membutuhkan persiapan yang matang, baik secara fisik maupun psikologis. Pada aspek psikologis, aspek yang paling berpengaruh bagi kesiapan siswa TK B untuk memasuki sekolah dasar adalah aspek kognitif dan non kognitif. Pemberian permainan tradisional diharapkan mampu untuk membantu kesiapan para siswa TK B untuk memasuki sekolah dasar. Permainan tradisional yang diberikan dalam penelitian ini adalah congklak dan mendongeng secara daring, karena menurut beberapa penelitian, congklak dan pemberian dongeng dapat merangsang perkembangan kognitif dan non kognitif. Hal ini sesuai dengan kebutuhan siswa TK B dalam menyiapkan diri untuk memasuki sekolah dasar. Penelitian dilakukan di dua sekolah di wilayah Denpasar dan Badung, Bali. Penelitian dilakukan secara daring berupa pemberian intervensi dan pemberian post-test. Post-test kemudian dianalisis dengan metode theoretical coding. Hasil dari penelitian ini adalah kegiatan bermain congklak bersama orangtua terbukti dapat meningkatkan aspek kognitif pada siswa, khususnya pada kemampuan berhitung. Kegiatan mendongeng secara daring terbukti dapat meningkatkan aspek non kognitif, khususnya membantu anak memahami cara bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adit, A. (2021, March 19). Kemendikbud: Ini syarat dan mekanisme PPDB 2021 jenjang SD. Kompas.com. https://edukasi.kompas.com/read/2021/03/19/145631171/kemendikbud-ini-syarat-dan-mekanisme-ppdb-2021-jenjang-sd?page=all
Akhida, T. A., Darsinah., & Astuti, W. (2014). Permainan tradisional congklak berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak usia dini di TK Aisyiyah Beruk 1 Kalanganyar tahun pelajaran 2013/2014. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/31808/
Arnold, C., Bartlett, K., Gowani, S., & Merali, R. (2006). Is everybody ready? Readiness, transition and continuity: Lessons, reflections and moving forward. United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization. https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.669.292&rep=rep1&type=pdf
Bunanta, M. (2005). Buku, dongeng, dan minat membaca. Pustaka Tangga
Deliviana, E. (2017). Mempersiapkan anak masuk sekolah dasar. Jurnal Dinamika Pendidikan, 10(2), 119-133. https://doi.org/10.51212/jdp.v10i2.611
Dewi, T. U., Ibrahim, N., & Nuraini, H. A. (2022). Penanaman nilai karakter Islam melalui dongeng pada anak TPQ An-Nazar, Bengkulu. E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat, 13(1), 72-79. https://doi.org/10.26877/e-dimas.v13i1.4733
Dunst, C, Simkus, A, Hamby, D. (2012). Children's story retelling as a literacy and language enhancement strategy. CELLreviews, 5(4), 1-14. http://www.earlyliteracylearning.org/cellreviews/cellreviews_v5_n2.pdf
Fauziddin, M. (2014). Pembelajaran PAUD bermain, cerita, dan bernyanyi secara Islami. Remaja Rosdakarya
Harususilo, Y. E., (2018). 6 manfaat mendongeng untuk anak. Kompas.com. https://edukasi.kompas.com/read/2018/06/17/21492131/6-manfaat-mendongeng-untuk-anak?page=all#page2
Hurlock, E. H. (1978). Perkembangan anak jilid 1. Erlangga
Kagan, S. L. & Rigby, E. (2003). Improving the readiness of children for school. Center for the Study of Social Policy. http://policyforchildren.org/wp-content/uploads/2013/07/State-Policies-That-Work.pdf
Karyono, S. (2022, July 18). Jenjang pendidikan di Indonesia berdasarkan undang-undang. LinovHR. https://www.linovhr.com/jenjang-pendidikan/
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (2021). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/163568/permendikbud-no-1-tahun-2021
Lacksana, I. (2017). Kearifan lokal permainan congklak sebagai penguatan karakter peserta didik melalui layanan bimbingan konseling di sekolah. Satya Widya, 33(2), 109–116. https://www.researchgate.net/profile/Indra_Lacksana/publication/322571613_kearifan_lokal_permainan_congklak_sebagai_penguatan_karakter_peserta_didik_melalui_layanan_bimbingan_konseling_disekolah/links/5bd40251299bf1124fa642d5/kearifan-lokal-permainan-congklak-sebagai-penguatan-karakter-peserta-didik-melalui-layanan-bimbingan-konseling-disekolah.pdf
Lestari, P. I. & Prima, E. (2018). Permainan congklak dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun. Prosiding Sintesa
Li’anah & Setyowati, S. (2014). Meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan melalui permainan tradisional congklak pada kelompok B TK Sabilas Salamah Surabaya. PAUD Teratai, 3(1). https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/paud-teratai/article/view/6615/0
Marjanovič-Umek, L., Urška Fekonja-Peklaj, U. & Podlesek, A. (2012) Parental influence on the development of children's storytelling, European Early Childhood Education Research Journal, 20(3), 351-370, https://doi.org/10.1080/1350293X.2012.704760
Musfiroh, T. (2008). Memilih menyusun dan menyajikan cerita untuk anak usia dini. Tiara Wacana.
Parker, T.S., & Wampler, K.S. (2010). Changing emotion: The use of therapeutic storytelling. Journal of Marital and Family Therapy, 32, 155–166. https://doi.org/10.1111/j.1752-0606.2006.tb01597.x
Prianto, P. L. (2011). Kesiapan anak bersekolah. Kementerian Pendidikan Nasional. http://repositori.kemdikbud.go.id/588/1/32%20KESIAPAN%20ANAK%20BERSEKOLAH.pdf
Qudsi, R., Dahlia, A., & Sthephani, A. (2022). Pembinaan pendalaman materi matematika tingkat SMA di Panti Asuhan Al-Akbar Pekanbaru. E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat), 13(3), 523-526. https://doi.org/10.26877/e-dimas.v13i3.11090
Rahmawati, A., Tairas, M. M. W., & Nawangsari, N. A. F. (2019). Profil kesiapan sekolah anak memasuki sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 2(2), 201–210. https://doi.org/10.21009/JPUD.122.01
Saputra, N. E. & Ekawati, Y. N. (2017). Permainan tradisional sebagai upaya meningkatkan kemampuan dasar anak. Jurnal Psikologi Jambi, 2(2), 48–54. https://online-journal.unja.ac.id/index.php/jpj/article/view/4796/3303
Suryanti, N. P. E., Kristiantari, M. G. R., Suadnyana, I. N. (2016). Upaya meningkatkan perkembangan sosial emosional melalui kegiatan permainan tradisional ular naga pada anak kelompok B. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1). https///ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPAUD/article/view/7535
Umayah, U. & Khotimah, N. (2015). Peningkatan kemampuan kognitif anak melalui permainan congklak pada kelompok A. PAUD Teratai, 4(2). https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/paud-teratai/article/view/11390
DOI: https://doi.org/10.26877/e-dimas.v14i1.11145
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Jurnal E-Dimas telah terindeks pada:
E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat) by LPPM Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas.