Pelatihan Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk Dijadikan Pupuk Organik di Desa Tebing Tinggi Pangkatan
Abstract
Dampak terhadap lingkungan maupun ekonomi dan pendapatan petani akibat dari pemakaian pupuk kimia semakin menjadi perhatian. Oleh karena itu, beredar berita untuk flashback ke alam dalam kegiatan pertanian, yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan alami untuk kebutuhan pembuatan pupuk. Dari pembuatan pupuk organik dapat menghemat biaya produksi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1). Memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada pada ketua kelompok tani dan para Ibu/Bapak anggota petani untuk membuat pupuk organik yang ramah lingkungan. 2). Mengetahui efektivitas pelatihan yang diadakan bagi para kelompok tani dan petani. Metode kegiatan yang dilakukan adalah dengan cara menyosialisasikan dengan menyampaikan materi secara teori di Desa Tebing Tinggi Pangkatan, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu. Kemudian diikuti dengan melakukan praktik langsung pembuatan pupuk organik bersama para petani. Untuk melakukan pelatihan para petani dibagi dalam 2 kelompok kerja, masing-masing kelompok tersebut diberi kesempatan untuk melakukan praktik langsung membuat pupuk organik. Kegiatan dilakukan selama 5 jam, dengan target 20 peserta. Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2022: 1). Telah memberikan pengetahuan dan keahlian kepada para petani untuk membuat pupuk organik. 2). Acara berjalan secara efektif dengan melihat hasil evaluasi yang sesuai dengan target pencapaian.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Darnoko dan Ady Sigit. (2006). Pabrik Kompos di Pabrik Sawit. Tabloid Sinar Tani, 9 Agustus.
Fauzi, Y.dkk. (2002). kelapa sawit. Edisi Revisi. Cetakan XIV.Penebar Swadaya. Jakarta
Mandiri. (2012). Manual Pelatihan Teknologi Energi Terbarukan, Jakarta, 61.
Mohammad, N, M.Z. Alam, N.A. Kabbashi, and A. Ahsan. (2012). Effective composting of oil palm industrial waste by filamentous fungi: A review. Resources, Conservation and Recycling 58: 69–78.
Myung, Ho Um and Youn Lee. (2005). Quality Control for Commercial Compost in Korea. National Institute of Agricultural Science and Technology (NIAST) and Rural Development and Administration (RDA), Suwon–Korea
Rao, N. S. S.(1994). Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Universitas Indonesia Pers. Jakarta.
Sarwono, E. (2008). Pemanfaatan Janjang Kosong Kelapa Sebagai Substitusi Pupuk Tanaman Kelapa Sawit. Jurnal APLIKA, 8 (1) : 19-23
Simamora, S. Dan Salundik. (2006). Meningkatkan Kualitas Kompos. Agromedia Pustaka: Jakarta.
Suprapto dan I. B. Ariba. (2002). Pengaruh Residu Beberapa Jenis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah di Lahan Kering. Online (http:www.bptp.jatim deptan.co.id/templates/16suprapto,p) diakses 21 Oktober 2015
Sutanto, A., AE Prasetyo. Fahroidayanti. AF. Lubis. Dan AP. Dongoran. (2005). Viabilitas bioaktivator jamur Trichoderma chonii pada media tandan kosong kelapa sawit. Jurnal Penelitian kelapa Sawit. 13(1):25-33.
Yoshizaki, T., Y. Shirai, M. A. Hassan, A. S. Baharuddin, N.M.R. Abdullah, A. Sulaiman, Z. Busu. (2013). Improved economic viability of integrated biogas energy and compost production for sustainable palm oil mill management. Journal of Cleaner Production 44: 1–7.
Yuliarti, N. (2009). 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Lily Publisher. Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.26877/e-dimas.v13i1.11338
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Jurnal E-Dimas telah terindeks pada:
E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat) by LPPM Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas.