Pengaruh Lama Penympanan Beku Lambat pada Sifat Fisik dan Mutu dari Irisan Melon Beku

Yoyanda Bait, Siti Aisa Liputo, Nur’indah Parawansyah Sangketa, Ratna Wulandari Palangi, Wanda Patalangi, Abdul Majid Kusuma

Abstract


Melon (Cucumis melo L.) merupakan  buah yang memiliki beberapa kandungan vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Melon jenis cantaloupe merupakan salah satu sumber vitamin C, vitamin A, kalium, vitamin B6, asam folat, dan niasin. Kandungan vitamin A dan vitamin C pada buah melon jenis cantaloupe masing-masing adalah 54% dan 49% dari angka kecukupan gizi harian. Untuk mempertahankan mutu buah melon salah satu teknologi yang bisa diterapkan adalah pembekuan lambat. Penyimpanan beku pada suhu sekitar -18°C dan di bawahnya dapat mencegah kerusakan mikrobiologi, dengan  syarat tidak terjadi fluktuasi suhu yang terlalu besar. Sehingga diduga lebih efektif dengan metode pembekuan secara lambat. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan satu factor, yaitu waktu penyimpanan yang terdiri dari atas tiga taraf ( hari ke-0, hari ke-3 dan hari ke-6) yang dilakukan dengan tiga kali ulangan. Berdasarkan dari hasil penelitian, pembekuan dapat mempengaruhi sifat fisik dan mutu dari irisan buah melon. Kadar vitamin C tertinggi terdapat pada penyimpanan hari ke 6 dengan nilai 2,57%. Pada Asam tertitrasi nilai tertinggi terdapat pada penyimpanan pembekuan hari ke 6 dengan nilai 4,66%. Pada uji total    padatan terlarut, grafik semakin menurun, dengan nilai tertinggi terdapat pada penyimpanan beku 0 hari dengan nilai rata – rata 4. Sedangkan nilai terendah terdapat pada penyimpanan pembekuan hari ke 6 dengan nilai rata – rata 4. Uji total pH irisan buah melon semakin meningkat selama penyimpanan beku 6 hari, dengan nilai rata – rata 6,9. Selanjutnya untuk dari hasil uji mutu organoleptik meliputi rasa, warna, kenampakan (tekstur), dan aroma didaptkan grafik dari masing – masing uji semakin menurun. Hal ini diduga karena panelis tidak menyukai irisan buah melon yang dibekukan.


Keywords


Melon, Penyimpanan, Pembekuan

Full Text:

PDF

References


[USDA] United States Departement of Agriculture. 2016. National nutrient database for standard references release 28.

https://ndb.nal.usda.gov/ndb/food s/ show/2274. [diunduh 2016 Nov 15].

Aider, M & Halleux, D 2008, ‘Production of concentrated cerry and apricot juice by cryo concentration technology’, Food Sci. and Technol., no. 41, pp. 1768-5.

Brennan, J.G. 1981. Food Freezing Operation. Applied Science Publisher, Ltd. London

Chiralt, A, Martinez-Navarrete, N, Martinez-Monzo, J, Talens, P, Moraga, G, Ayala, A & Fito, P 2001, ‘Changes in mechanical properties throughout osmotic processes cryoprotectant effect’,

J. Food Engineering, no. 49, pp. 129-35.

Choi, MH, Kim, GH & Lee, HS 2002, ‘Effects of ascorbic acid retention on juice color and pigment stability in blood orange (Citrus sinensis) juice during refrigerated storage’, Food Res. Int., no. 35, pp. 753-9.

Desrosier, NW 1988, Teknologi pengawetan pangan, UI Press, Jakarta.

Harjadi, S. S. 1989. Dasar – dasar Hortikultura. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Khadatkar, RM, Kumar, S & Pattanayak, SC 2004, ‘Cryofreezing and cryofreezer’, Cryogenics, no. 44, pp. 661- 78

Kusumawati, R.P., 2008. Pengaruh Penmbahan Asam Sitrat dan Pewarna Alami Kayu Secang Terhadap Stabilitas Warna Sari Buah Belimbing Manis. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan, Fateta IPB. Bogor.

Liu, L., F. Kakihara, M. Kato. 2004. Characterization of six varieties of Cucumis melo L. based on morphological and physiological characters, including shelf-life of fruit. Euphytica 135:305-313

Muchtadi, D. 2008. Pengantar Ilmu Gizi.

Alfabeta. Bandung.

Mutton, L.L., B.R. Cullis, A.B. Blakeney. 1981. The objective definition of eating quality in rockmelons (Cucumis melo). J. Sci. Food Agric. 32:385-391.

Parviainen, M.T., Nyyssonen, K., 1992. Ascorbic acid. In: Leenheer, A.P.D., Lambert, W.E., Nelis, H. (Eds.), Modern Chromatographic Analysis of Vitamins. Marcel Dekker, New York.

Rachmawati, R., Made R.D., dan N.L. Suriani, 2009. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Kandungan Vitamin C Pada Cabai Rawit Putih. J. Biologi XIII (2) : 36 – 40.

Rukmana, R. 1994. Melon Hibrida.Kanisius. Jogjakarta. 71 hal.

Suter, I. Ketut. 1990. Telaah Sifat Buah Salak Bali Sebagai Dasar Pembinaan Mutu Hasil. Disertasi. Fakultas Pasca Sarjana. IPB. Bogor.

Tambunan, A.H., Pengembangan Metode Pembekuan Vakum untuk Produk Pangan. Usulan Penelitian Hibah Bersaing Perguruan Tinggi. Institut Pertanian Bogor

Torregiani, D 1995, ‘Technological aspects of osmotic dehydration in food. in Barbosa-Canovas, GV & Welti-Chanes (eds.), preservation by moisture control:

fundamentals and application, J, Food, pp. 281-340.

Tosun, B, Nursal & Yucecan, S 2007, ‘Influence of home freezing and storage on vitamin C contents of some vegetables’, Pak. J. Nutr., vol. 6, no. 5, pp. 472-7.

Umesh R. 2009. http://www.nutrition- and-you.com/cantaloupe.html.

Cantaloupe nutrition facts. Diakses: 1




DOI: https://doi.org/10.26877/jiphp.v7i2.16319

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian by Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.