Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII pada Materi Segiempat ditinjau dari Tingkat Berpikir Geometri Van Hiele

Arctin Pebruariska, Achmad Dhany Fachrudin

Abstract


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi segempat ditinjau dari distribusi level berpikir van hiele. Dari penelitian ini didapatkan bahwa siswa dengan tingkat berpikir van hiele level 0 (visualisasi) hanya mampu memahami masalah atau berada pada tingkat I. Sementara, siswa pada level 1 atau level analisis, mampu memahami masalah, menyusun rencana dalam penyelesaian masalah, melaksanakan rencana penyelesaian, akan tetapi siswa belum memeriksa dan mengkaji kembali hasil yang diperoleh, atau berada pada tingkat III. Sedangkan siswa pada level 2 (deduksi informal) sudah mampu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali hasil penyelesaian, berada pada tingkat IV. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat berpikir geometry Van Hiele siswa semakin tinggi pula kemampuan pemecahan masalahnya.

Kata kunci:Pemecahan Masalah; Segiempat; level Van Hiele



Full Text:

PDF

References


Anggo, M. (2011). Pelibatan metakognisi dalam pemecahan masalah matematika. EDUMATICA| Journal Pendidikan Matematika, 1(01).

Fatimah, F. (2013). Kemampuan Komunikasi Matematis dan Pemecahan Masalah melalui Problem Based-Learning. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 16(1), 249-259.

Fuchs, L. S., Fuchs, D., Craddock, C., Hollenbeck, K. N., Hamlett, C. L., & Schatschneider, C. (2008). Effects of small-group tutoring with and without validated classroom instruction on at-risk students' math problem solving: Are two tiers of prevention better than one?. Journal of educational psychology, 100(3), 491.

Hoffman, B., & Spatariu, A. (2008). The influence of self-efficacy and metacognitive prompting on math problem-solving efficiency. Contemporary educational psychology, 33(4), 875-893.

Kadir, P. (2010). Penerapan Pembelajaran Konstektual Berbasis Potensi Pesisir sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah, Komunikasi Matematik, dan Keterampilan Sosial Siswa SMP. Bandung: Disertasi UPI.

Krulik, S. & Rudnick, J.A. (1993). Reasoning And Problem Solving. Boston: Allyn and Bacon.

Maloy, R. W., Edwards, S. A., & Anderson, G. (2010). Teaching math problem solving using a web-based tutoring system, learning games, and students' writing. Journal of STEM Education: Innovations and Research, 11(1/2), 82.

Muchlis, E. E. (2012). Pengaruh pendekatan pendidikan matematika realistik indonesia (PMRI) terhadap perkembangan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas II SD Kartika 1.10 Padang. EXACTA, 10(2), 136-139.

Polya, G. (1985). How to Solve It 2nd Ed. New Jersey: Princeton University Press.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sunardi. (2005). Pengembangan Model Pembelajaran Geometri Berbasis Teori Van Hiele. Surabaya: Disertasi Unesa.

Swanson, H. L., Jerman, O., & Zheng, X. (2008). Growth in working memory and mathematical problem solving in children at risk and not at risk for serious math difficulties. Journal of Educational Psychology, 100(2), 343.




DOI: https://doi.org/10.26877/aks.v9i1.2461

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika is licensed under a  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Indexed by:

    

 

                 

 

Copyright of AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika

 

 

View Aksioma Stats